Kenalkan, Inilah AB.

Semua orang punya sisi baik dan buruk mereka. Ada yang jelas dan ada yang samar-samar pembatasnya. Pada kami Golongan darah AB kedua sisi ini benar-benar samar. Seseorang seperti benar-benar beradu argumen dikepala kami ketika kami mempertimbangkan sesuatu bahkan sekecil kita harus meletakkan polpen kita disebelah mana ketika akan dipakai. Yeah.. We make that as a big deal. Kalau benar-benar akut sih. Mungkin sebagian dari kami tidak juga.

Barusan teman saya merencanakan liburan dengan mudahnya. Saya ingin pergi. Tapi juga tidak terlalu. Kemudian Saya mulai memikirkan banyak hal dan sampailah pada keputusan 60% saya tidak akan pergi. Saya benci sifat mempertimbangkan saya yang kelewat menjijikkan ini. Tapi kenyataannya saya nyaman dan tidak merasa berdosa dengan ini. Kan Kamprets temans. Bener-bener nggak asik daku ini.

Saya bahkan sulit untuk berbohong kepada diri saya sendiri untuk hal-hal kecil. Berpura-pura menginginkan sesuatu begitu banyak benar-benar bukan saya. Tapi ini menjijikkan ketika saya menyadari saya seperti menunggu waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu. Yang bahkan saya tidak pernah punya deadline untuk hal itu. Ini seperti kita menunggu giliran arisan tapi bahkan kita tidak mengikuti arisan tersebut. Sia - Sia.

Itulah saya. Yang cuma manusia. Sama seperti temans semuanya yang hidup cuma dapat jatah sekali. yang percaya dengan keajaiban Reinkarnasi. Dan Terlalu pemikir untuk hal yang tidak seharusnya.

Bicara tentang reinkarnasi.

Saya curiga reinkarnasi benar ada. Seperti Energy, kehidupan kita mungkin saja hanya akan berpindah ke dalam bentuk yang lain. Jadi ada kemungkinan ketika saya mati nanti saya bisa saja menjadi pohon, pohon ditebang mati kemudian menjadi lalat buah, kemudian tidak sengaja tertampar roket listrik kemudian mati dan lahir kembali menajdi ikan. begitu banyak makhluk yang mungkin saja saya menempati posisinya kelak.

Saya tidak tahu mengapa seseorang harus mempunyai hubungan yang baik terhadap manusia lain. Itu menyebalkan ketika perasaan-perasaan yang tidak seharusnya muncul. Nggak enakan, malu, iri, atau apalah. Mereka benar-benar nggak masuk akal. (Okay, saya baru ingat teori Part Of Life saya setelah menulis kalimat barusan.)

Sejujurnya Perasaan-perasaan itu merepotkan sekali. Bagi kami, yang sudah terlanjur akut, ini benar-benar tidak masuk akal. Belum lagi persoalan cinta. Semua orang menjalaninya begitu mudah. Tapi entah, apa itu hanya saya atau temans ada yang mengalaminya. Tapi menjalin relationship itu benar-benar merepotkan dan tidak masuk akal. Mempunyai komitmen dengan satu orang seumur hidup benar-benar tidak masuk akal. Adakah tempat yang tepat untuk makhluk seperti saya?

Hmmm...

Jadi Pengen nyanyi...

....Apa kabar mimpi-mimpimu, apa kau tinggal begitu saja...
....Apa kata hati kecilmu, kenapa tak kau ikuti saja...
....hatiku Raamai... Tapi Ku Sepi.... Laalalalala