Minggu, 13 Maret 2016

Apa Saya Harus Resign?

Diposting oleh nana di 3/13/2016 12:17:00 AM

Susah juga punya sifat idealis yang kelewat tinggi dan Perfeksionis yang akut temans.

Beberapa minggu terakhir ini kayanya menjadi penutup yang berat buat satu tahun saya bekerja temans. Dan tahu apa? Beberapa bulan lagi mengantre kepusingan-kepusingan lainnya. Bukan su'udzon sama Sang Empunya Kehidupan, saya hanya membaca situasi dari gejala-gejala yang muncul dari alam temans.

Yaps, udah sampe setahun saya bekerja dan menjemput rejeki di tempat saya bekerja sekarang temans. Udah lebih beberapa hari malah. Tepatnya 1 Maret kemaren. Sejujurnya saya mulai sok sibuk dan sok nggak puya waktu buat sekedar nge-blog yang sebenernya juga nggak wajib, nggak ada yang nungguin tulisan saya, nggak ada yang maksa, dan nggak ada yang nanya juga. But I really really miss blogging. Rindu ketika customer (istilahnya doang) lagi sepi dan saya bebas nge-blog, surfing youtube, atau sekedar buka-buka website berita atau artikel atau kuis yang nggak jelas. Betapa Kebahagiaannku mentok Pada Wifi Gratis nan lancar dan bisa update berita tentang Oppa Lee Jong Sukku yang ganteng-ganteng manja itu.

Mungkin Syukur saya kurang temans, mungkin PDKT saya juga kurang intens sama Penguasa Alam dan Pembolak-balik hati ini. Mau ikhlas susah, mau bersyukur payah, mau cinta gengsi. Pertanyaan saya, Apa saya Harus Resign?

Mana bisa orang macam saya, bergolongan darah AB secara spontan kabur atau resign tanpa mempertimbangkan banyak hal? Itu mustahil apa yang saya lakukan tanpa melewati penyaringan pikiran yang ketatnya lebh ketat dari leggingnya cabe-cabean. Iya, saya lelah, bosan, dan mlai tahu banyak hal yang saya seharusnya tidak tahu di tempat kerja saya. Sejujurnya ini membuat saya tidak nyaman. Lagi-lagi, Apa saya harus resign?

Sebenarnya Alasan utama untuk resign adalah saya sudah tidak nyaman dengan suasana kerja yang nggak sehat ini. Bukan, bukan soal makanannya. Tapi soal ujian matematika yang bikin pusing. Bukan juga, tapi soal saya yang mulai memahami karakter licik dari beberapa kepala diantara kami yang membawa segudang kepentingan lain dari visi-misi institusi yang kami bernaung dan menjemput rejeki bersama- sama di bawah atapnya. Mengetahui banyak hal tidak pernah serumit ini.

Psikologis saya mulai terganggu temans. Entah, kalau bisa bertanya, apa saya sudah gila atau sedang gila atau akan gila, ada yang bisa mengukur indikator kewarasan saya sudah sampai mana?

Terlebih Alasan yang terlihat sebagai alibi karena saya malas itu diragukan dengan asumsi saya sendiri. Kamu orang yang bertanggung jawab. Orang yang bertanggung jawab akan mengerjakan tugasnya semaksimal mungkin. They will always push their selves to the limit. Memang kalau udah resign, mau kerja apa? Inget cicilan motor, tabungan yang belum seberapa, impian kamu yang mahal nun keren dan juga arisan kamu sama rekan kerja yang belum sempat mutus itu! Nggak ada yang jamin saya atas pekerjaan apa yang akan saya kerjakan. Nggak ada yang menjamin saya bakal dapat kerjaan langsung setelah resign. Nggak ada yang jamin apakah itu gampang, apakah itu melelahkan fisik, apakah itu melelahkan mental, apakah melelahkan batin kerjaan saya yang baru nanti.

Jadi, Apa Saya Harus Resign?



Quote:
"Menyerah dan Realistis itu Beda Tipis" -Keenan, Perahu Kertas

0 komentar:

Posting Komentar

 

GOLONGAN DARAH AB Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review