Senin, 02 April 2012

toh, mencinta itu gratis tanpa syarat :D

Diposting oleh nana di 4/02/2012 11:37:00 PM

Otakku berpikir berulang-ulang untuk sekedar bertanya kepadamu. Entah apa, yang jelas sesuatu sedang terjadi di dalam diriku ini. Telingaku tiba-tiba saja tak berfungsi dengan baik ketika kau tarik suaramu memulai percakapan denganku. Lidahku kaku untuk sekedar menjawab tanyamu. Indah sekali rasanya hatiku ketika aku memenuhinya dengan ingatanku tentangmu. Tapi semua tertahan untuk terucapkan. Bukankah itu terdengar begitu payah?
Hancur sekali pikiranku. Seperti sebatang  pohon besar tumbang di tengah hamparan sawah yang luas dimusim penghujan, dan aku tertimpa pohon itu. Kesakitan dan sendirian. Kenapa aku harus mendengar kalau kau sudah milik orang lain. Takut aku mengakui ada sesuatu yang sedang berkembang dari hari-kehari di pikiran dan hatiku ini. Setelah apa yang aku tahu tentangmu, kukunci semakin rapat saja tentang rasa ini. Parahnya, semakin kusimpan, lidahku semakin kaku, telingaku semakin tuli.
Aku tahu bagaimana ending ceritaku ini. ini pasti hanyalah cerita singkat seperti yang sudah-sudah. Pada awalnya aku memulai dengan harapan-harapan yang tak mungkin. Ah, pasti gara-gara terlalu banyak melihat film-film romantis. Dan pada akhirnya harus kukubur dalam-dalam kenangan tentang ini. sebab kalau cerita ini tak berakhir menyedihkan, pasti akan berakhir tanpa sempat kumulai apa-apa.
Aku tak sedang bingung. Aku hanya sedang banyak pertimbangan. Pertimbangan diantara besarnya gengsi yang ada padaku, juga kebutuhanku sebagai manusia berumur 19 tahun normal, juga tentang pertimbangan mengenai masa depan yang tak seorangpun tahu bagaimana Tuhan merencanakannya. Juga ketakutan yang terlalu, takut kalau tiba-tiba Tuhan melupakan bahwa Dia pernah menciptakan aku. Tuhan tidak pelupa ‘kan?
Lidahku semakin kaku. Kali ini mataku juga tak bisa berkedip ketika ada kesempatanku untuk melihatmu. Telingaku semakin tuli ketika kau bicara denganku. Terpaksa kupaksa kau untuk mengulang-ulang apa yang kau ucapkan. Bukannya itu membuatku terdengar begitu bodoh? Menyedihkan.
Sampai pada hari ini, aku benar-benar tertimpa pohon yang benar-benar besar di tengah hutan luas dan tak ada seorang saja yang tahu. Aku menangis sendirian. Kesakitan. Ternyata kau sama sekali tak ditakdirkan mempunyai kenangan denganku. Aku pergi, dan akan menghilang seperti angin. Sedih sekali rasanya harus melepaskan rasa yang sudah lama sekali aku mencoba membangunnya, dan harus hilang begitu saja. Sia-sia. Sungguh sia-sia.
Susah sekali rasanya untuk jatuh cinta. Baru saja aku seperti merasakannya, bahkan sebelum aku benar-benar yakin kalau ini benar-benar cinta, ternyata dia punya orang lain. Lagi, harus kusimpan dalam-dalam sampai aku merasakan rasa ini lagi. Dengan orang lain.Baru saja aku menikmati tulinya telingaku saat kau bicara padaku. Kakunya lidahku, saat mencoba berkata sesuatu padamu. Girangnya hatiku, melihat namamu yang tertera dalam inboxku.

0 komentar:

Posting Komentar

 

GOLONGAN DARAH AB Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review