Sudah setahun sejak terakhir kali kita bertemu. Berarti
musim hujan pertama yang kita tidak melewatinya dengan nyanyian yang sama. Dan sekarang,
kita masih saja belum bertemu. Bahkan dalam ketidak sengajaan yang sengaja
kurencanakan.
Tahun ke-2 setelah kita sama-sama melambaikan tangan
untuk yang terakhir kali. Tahun ke-2 sejak kata-kata yang indah tidak lagi kau
sebut buatku. Tahun ke-2 juga setelah ribuan detik yang masih menyisakan
kesakitan. Aku masih mencoba menghilangkanmu dari daftar seseorang dalam
otakku. Tahun ke-dua aku menyanyikan lagu ditengah hujan sendirian. Tahun ke-2
musim hujan kuhabiskan di balik jendela dengan memandnagi gemercik air. Kau tahu,
mereka tertawa. Aku curiga mereka air yang sama dengan tahun lalu. Tahun ke-2
aku masih menyimpan kuku-kuku lentikmu, gigi-gigimu yang rapi, bahumu yang
lebar… .
3 tahun berlalu. Terasa sekali aku yang semakin menua renta.
Kekeringan disegala musim. Bermunculan uban-uban dalam hatiku. Aku mulai lupa
dengan orang-orang dimasa 3 tahun yang lalu. Bahkan sekedar nama mereka. Kecuali
kamu.
Detik demi detik menuaikanku. Rintik demi rintik
menertawaiku. Kamu, tak bisakah biasa saja seperti aku di kepalamu?
0 komentar:
Posting Komentar