Aku mempunyai dua sisi yang sama kuat. Selalu seperti itu, sehingga aku kesulitan mengenali diriku sendiri. aku tahu ada warna putih atau hitam. Tapi semua itu selalu mempunyai sisi abu-abunya.
Suatu kali, aku begitu mencintai langit, tapi bagaimana bisa dengan sekejap langit menghianatiku dengan berganti petang dan gelap. Tapi ternyata langit hanya mau memperlihatkan bintang yang tak sanggup kuhitung. Aku benci bersosial, itu benar. Tapi orang-orang menilaiku sebaliknya, karena akupun terlihat seperti itu diwaktu yang lain. Aku benci berbagi. Tapi hal-hal kecil membuatku merelakan privasi ini menjadi umum. Itu tak terasa menyakiti kala itu. Tapi aku benci.
Aku ingin bebas. Pergi jauh dari orang-orang yang pernah kukenal dan tanpa meninggalkan jejak. Menghapus semua kontak yang memungkinkan. kukira aku akan baik-baik saja. Kukira itu akan selalu baik-baik saja. Ternyata itu sedikit melukakanku.
Aku mencintai hujan. Karena dalam hujan selalu membawa aroma mistis. Nama-nama seseorang selalu muncul. Tapi ternyata aku tak se-mencintai itu kepada hujan. Aku lebih menikmati cahaya matahari.
Aku punya banyak hal untuk diungkapkan, tapi aku memilih diam. Atau berbicara banyak hal tanpa sampai pada tujuan. Bicara iya tanpa terlihat berpikir, atau tak pernah memutuskan dan selalu mengulur waktu.
Aku... rindu rumah.
0 komentar:
Posting Komentar