Aku mulai berpikir
banyak tentang orang ini, B. Dia sama sekali berbeda denganmu. Sama sekali
berbeda. Dia bertahan cukup lama menghadapiku. Ya, B, aku tahu, meskipun itu
bukan benar-benar menghadapiku. Awalnya aku berpikir itu cukup. Tapi aku masih manusia
rupanya. Aku membayangkan hal yang indah dan manis dengan orang ini. Yang
bahkan aku takut membayangkannya bersamamu. Ini rasanya cukup aneh ketika aku
membayangkan kami ber-selfie dengan pose alay seperti couple alay
pada umumnya. Membayangkan orang tuanya menyambut hangat kehadiranku,
kalau-kalau aku bertamu di rumahnya. Ah, manis sekali kan B?
Aku mulai menyusun
kata-kata, kalau-kalau moment yang aku tunggu datang. Kupersiapkan juga
kemungkinan apa yang terjadi. Apa ini sesuatu itu B? B.. apa kamu bahagia dan
sama sekali tidak memikirkanku? Aku bahkan masih sakit melihat photomu. Ah
sudahlah.. kali ini aku hanya ingin mengabarkan padamu tentang orang ini, B. Hanya
aku tidak tahu bagaimana mengabarkan hal ini. Kamu tahu aku bodoh dalam hal ini. Kita memang punya
kontak masing-masing, tapi kita di-setting dalam keadaan dimana kita tak
bisa sekenanya bertegur sapa. Kamu tahu itu memberikan sesuatu yang lain
untukku.
B, menurutmu orang
ini bisa aku harapkan? Bisa aku andalkan? Pantas untuk dipertahankan?
Setidaknya dia punya golongan darah yang sama denganmu, jadi paling tidak ada
beberapa hal yang harusnya sama dengan sifatmu. Aku bahagia melihatmu mendapat
seseorang yang cantik, terlihat pintar, terlihat lebih beruntung dariku. Dan
ikut sakit ketika waktu itu kamu bilang dia sempat menduakanmu. Setidaknya aku
senang ketika kamu menanyakan siapa orang yang kubilang dari tadi ini.
B, tapi dia suka
menghilang tiba-tiba meskipun akhirnya muncul lagi. Setidaknya dia masih muncul
lagi. Meskipun tidak benar-benar muncul. Dia juga terdengar seperti PHP. Kamu
ingat waktu itu B, berapa banyak kali kamu bilang kata sayang B? Itu saja aku lama sekali
menyadari kalau itu indah sekali. Bahkan orang ini tidak menuliskannya dengan
benar kata-kata itu B. Tapi aku bertahan selama ini B. Bukankah itu
tanda-tandanya?
Tapi dia selalu
mengingkari ketika ingin bertemu B. Bahkan menelepon pun tidak pernah. Apa aku
benar-benar bisa mengandalkan orang macam ini B? Menurutmu seseorang yang
benar-benar sayang seperti apa yang kamu katakan dulu akan seperti ini? Apa dia
tidak percaya padaku B? Apa aku terdengar berbohong ketika bilang menyayanginya?
Aku ingin dia lebih nyata B.
B, sepertinya aku suka
dia.
0 komentar:
Posting Komentar